“saya tawarkan kepada adik-adik mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Panca Budi untuk mengembangkan usaha kripik Lutvia ini, kita buat keripik waralaba. Saya tunggu masukan mahasiswa bisnis ini...” ujar Pak Muhdi, S.Ag., pengusaha UD. Keripik Lutvia kepada mahasiswa Semester satu, program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi UNPAB, pada kunjungan lapangan mereka dalam kaitan mata kuliah Pengantar Bisnis ke perusahaan Usaha Kecil Menengah (UKM) Keripik Lutvia di desa Tuntungan II, kecamatan Pancur Batu, pada hari Senin, 19/12 lalu.
Bergerak dari kampus tepat jam 10.00 Wib, dan kebetulan hari ini hujan terus membasahi tanah deli ini. Namun ke tigapuluh mahasiswa berjaket kuning ini tetap semangat dan bersukacita menelusuri perjalanan dari kampus UNPAB ke desa Tuntungan II, ke pabrik pembuatan keripik Lutvia.
Kehangatan pak Muhdi ketika menyambut kedatangan laskar jaket kuning, menjadikan pagi yang terus diguyur hujan tak terasa lagi menyulitkan. Bahkan menjadikan suasana lebih akrab. Seolah-olah kehadiran mahasiswa bagaikan menantikan anak yang berjuang di bangku sekolahan dalam mencapai cita-citanya. Sapaan dan yel-yel yang diterapkan pak Muhdi, menjadikan pagi ini begitu bercahaya dan penuh harapan.
Duduk diatas tikar plastik dengan suguhan keripik menambah hangatnya pertemuan ini. Acara dibuka oleh Efrizal Adil Lubis, SE., MA. dosen pengasuh mata kuliah pengantar bisnis, dan dilanjutkan dengan paparan pak Muhdi yang pagi ini menjadi narasumber dalam diskusi bisnis UKM. Mahasiswa satu persatu mengajukan pertanyaan yang jauh sebelum pertemuan ini telah dipersiapkan mereka beradasarkan kelompok kerja. Mulai dari pertanyaan tentang bentuk usaha, manajemen, produksi, tenagakerja, tanggungjawab sosial bisnis, pengaruh lingkungan global, modal dan manajemen keuangan usaha keripik lutvia. Tanpa merasa perlu disimpan-simpan, pak Muhdi dengan gamblang menceritakan sejarah berdiri hingga kiat-kiat suksesnya kepada mahasiswa. Laskar jaket kuning, yang haus informasi terus saja mengajukan pertanyaan yang kritis. Narasumber hari ini juga tidak kalah semangatnya, pak Muhdi begitu piawai menjawab semua pertanyaan mahasiswa yang kehausan terhadap ilmu bisnis ini.
“Memang mahasiswa harus berpikir kritis dan kreativitas karena itu merupakan karakteristik penting bagi manajer di abad 21 ini, karena pelaku bisnis kedepan perlu melihat dari berbagai jenis situasi, menggambarkan hubungan di antara informasi yang terpisah, dan mengembangkan solusi-solusi yang berorientasi pada bisnis masa depan yang lebih global dan berkompetitif”, kata Efrizal Adil Lubis, SE., MA. Dosen pembimbing rombongan mahasiswa jaket kuning ini ke UD. Kripik Lutvia. Lain halnya pendapat salah satu mahasiswa peserta kunjungan lapangan ini, yang mengatakan “selama ini kami selalu belajar dari buku-buku saja, kalau pun ada dari keluarga yang membuka usaha, namun tidak pernah kami dapatkan kiat-kiat pelaku bisnis yang sebenarnya, seperti mereka melalui perubahan-perubahan yang kini semakin tinggi, seperti komputer dan internet, ternyata pengusaha UKM juga udah melakukan terobosan ini. Kalau tidak ada kunjungan seperti ini, mana mungkin kami tahu perubahan-perubahan seperti ini, walau dipelajari tetapi pasti tidak paham benar..” demikian yang dikatakan Andrianus Siregar, Mahasiswa Semester 1, program studi akutansi ini.
Pak Muhdi membawa mahasiswa keliling pabriknya, mulai dari pengolahan bahan baku, pengeringan, pemotongan, sampai dengan pengemasan dan kiat-kiat pemasarannya kepada peserta kunjungan lapangan. Selanjutnya mahasiswa dibawa usaha pengembangan keripik lutvia ini, yaitu pemanfaatan limbah bahan baku menjadi tepung, dan pakan ternak. Keripik Lutvia telah di eksport ke Korea selatan untuk penganan pizza, dan limbah yang diolah menjadi pakan ternak di eksport ke Australia untuk penggemukan sapi-sapi disana. Beliau juga menawarkan kepada mahasiswa untuk menjadi mitra bisnis, dengan membuka outlet-outlet keripik lutvia, dengan model bisnis waralaba, atau mahasiswa siap memasarkan mesin-mesin potong ubi ciptaan pak Muhdi ke masyarakat luas, dengan pembagian keuntungan dalam penjualan ini.
Diakhir kunjungan ini, laskar jaket kuning menyerahkan plakat kenang-kenangan UNPAB kepada pak Muhdi selaku owner CV. Keripik Lutvia. Dan dilanjutkan dengan berfoto bersama di lokasi pabrik. Serta pesan pak Muhdi kepada Laskar jaket Kuning “tolonglah saudara-saudara bantu UKM ini dengan melakukan pelatihan-pelatihan tentang keuangan, pajak, dan pemasaran, karena kami selalu ketinggalan, sedangkan kalian adalah ilmuan yang tetap ter up date informasi...”.
Sepanjang jalan kembali ke kampus, para Laskar Jaket Kuning memanfaatkan waktu di mobil berdiskusi menanggapi tawaran dari pengusaha UKM tersebut. “sayang tidak dimanfaatkan, karena kesempatan tidak pernah datang kedua kalinya...” kata Ika Kartika, mahasiswa Fakultas Ekonomi UNPAB.
Medan, 20 Desember 2011/Efrizal Adil Lubis.
0 komentar:
Posting Komentar